SAHABAT MEMBERI DAMAI
KEJADIAN 13:1-13
Allah
memanggil Abram untuk meninggalkan negeri dan sanak saudaranya pergi ke negeri
yang akan Dia tunjukkan (Kejadaian 12:1). Sejak Abram dipanggil oleh Tuhan
keluar dari negerinya, Lot telah ikut bersama-sama dengan dia (Kejadian12:4-5).
Namun ketika mereka sampai di tanah Negeb, "...pergilah Abram dari
Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lot pun
bersama-sama dengan dia." (ayat 1). Awalnya Abram dan Lot
mempunyai hubungan indah, namun akhirnya mereka harus berpisah. Ikut bersama
Abram membuat kehidupan Lot turut diberkati Tuhan: mempunyai domba, lembu
dan kemah, hartanya pun bertambah banyak sehingga negeri itu tak cukup bagi
mereka untuk tinggal bersama. "Tetapi negeri itu tidak
cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat
banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama" (Kejadian 13:6). Konflik muncul karena
ladang rumput untuk makanan domba-domba mereka terbatas (ayat 7). Satu-satunya
cara untuk menyelesaikan konflik ini adalah mereka harus berpisah. Konflik itu
tidak berlanjut, karena Abraham memberikan pilihan kepada Lot untuk memilih
tempat yang sesuai dengan keinginannya. Merekapun berpisah baik-baik.
Pertengkaran
besar antarsaudara atau antarteman kerap terjadi karena sikap tak mau mengalah.
Masing-masing mempertahankan pendapat dan keinginannya. Kita bisa belajar dari sikap
Abraham. Kita tahu Abrahamlah yang kemudian menuai kebaikan (ayat 14-18). Dalam
sebuah konflik selama bisa mengalah, mengalahlah. Tuhan tidak akan salah
memberi berkatNya. Inilah yang dilakukan Abraham, demi keharmonisan hubungannya
dengan Lot dia mau mengalah, dia menyadari bahwa Lot bukan orang lain. Di Kejadian
13:8 Abraham berkata kepada Lot:” Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku
dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini
kerabat.” Selain kerinduan Abram untuk tetap menjaga hubungan yang baik dengan
Lot, dia juga tetap yakin bahwa dimanapun dia berada berkat Tuhan selalu ada
untuk dia. Kalau kita lihat, tanah yang dipilih oleh Lot dari cara pandangnya
adalah tanah yang banyak airnya, seperti Taman TUHAN (ayat 10). Lot melihat
secara fisik, tapi Abram melihat dari mata imannya. Iman Abramlah yang mebuat
dia berani memberikan kesempatanpertama kepada Lot menentukan pilihannya.
Walaupun dia mengalah tapi di balik itu ada berkat yang besar yang TUHAN telah
sediakan bagi dia.
PENERAPAN:
1. Mengalah
demi kebaikan dan kesejahteraan bersama.
2. Mengalah
bukan berarti kalah.
3. Tuhan
selalu menyediakan berkat yang cukup bahkan melimpah bagi orang tetap percaya
akan pemeliharaanya, seperti yang dialami oleh Abram.
4. Janji
Tuhan selalu ya dan amin, bagi mereka yang meyakini janjiNya.
Tuhan Yesus Memberkati.
By. Susan Latupeirissa
Tuhan Yesus Memberkati.
By. Susan Latupeirissa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar