Roti Kehidupan
(Keluaran16:1-15)
Peristiwa pemberian manna ini terjadi
setelah umat Israel berangkat dari Elim, dimana di tempat itu mereka mendapat
dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma setelah mereka bersungut-sungut
karena peristiwa di Mara. Tetapi tidak berhenti sampai di situ umat Israel
bersungut-sungut lagi ketika mereka sampai di padang gurun Sin, karena
kelaparan. Kalau kita merenungkan kisah umat Israel baik sebelum peristiwa ini
maupun sesudahnya nanti, mereka selalu hidup dalam persungutan, mengucap syukur
sulit mereka lakukan karena semua apa yang mereka alami, mereka selalu
melihatnya dari sisi negatif dan sisi kemanusiaan mereka sendiri, mereka tidak
melihat Tuhan yang telah menolong mereka sehingga mereka keluar dari tanah
perbudakan yaitu Mesir.
Sungut-sungut mereka telah sampai
kepada Allah, walaupun pada kenyataannya mereka bersungut kepada Musa dan
Harun. Maka Allah menurunkan hujan roti bagi mereka (ayat 4), tapi di balik itu
ada tujuan Tuhan, Allah mau melihat apakah mereka akan mengikuti perintah
Tuhan. Tuhan memberikan kepada mereka roti secara melimpah lebih dari apa yang
mereka inginkan. Pada waktu senja mereka akan makan daging, dan pada waktu pagi
mereka makan roti (ayat 12). Bukankah kita juga sebagai orang percaya sering
bersungut seperti orang Israel? Seberapa sering kita bersyukur atau bersungut?
Tapi lihatlah pertolongan Tuhan bagi umat pilihanNya selalu nyata, kitapun akan
mengalami hal yang sama seperti orang Israel akan mengalami kelimpahan kalau
hidup ini penuh dengan syukur. Tuhan tahu yang lebih penting dalam hidup kita. Tidak
seperti yang disediakan oleh sesama kita, Tuhan mampu mencukupi semuanya.
Bahkan Roti hidup disediakan bagi kita setiap yang percaya kepadaNya. Tuhan
Yesus memberkati.
By. Susan Latupeirissa
By. Susan Latupeirissa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar