Hidup Karena Percaya
Kejadian 50:20
Memang kamu
telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku tetapi Allah telah
mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan melakukan seperti yang terjadi suatu
bangsa yang besar.
Dalam sepanjang
hidupnya seseorang dapat saja mengalami banyak peristiwa dan kejadian. Peristiwa
dan pengalaman itu nampaknya seperti hal-hal yang terjadi kebetulan. Tetapi apakah
hal-hal yang terjadi dalam hidup kita tak merupakan suatu rangkaian yang
mempunyai tujuan tertentu? Sebagai orang percaya atau murid Kristus, kita harus
menyakini bahwa hidup kita merupakan hidup yang dirangkai oleh Allah. Tak ada
yang kebetulan terjadi dalam hidup orang percaya atau murid Kristus. Yang
penting bagi kita adalah peka terhadap karya Allah dalam hidup kita, sehingga
kita memahami apa karya Allah dalam hidup kita. Kehidupan Yusuf merupakan
kehidupan yang berwarna-warni. Ada saat di mana ia berada di atas, tetapi ada
saat di mana di bawah dan bahkan sangat terpuruk. Tetapi di balik semuanya itu
Yusuf telah sampai pada kesadaran di mana bahwa segala peristiwa termasuk
pengalaman buruk- dirangkai oleh Allah untuk menggenapi suatu tujuan. Tuhan
mengizinkan Yusuf mengalami banyak hal. Ia dilahirkan sebagai anak emas (Kej.
37) yang menyeretnya menjadi anak yang tak disukai oleh saudara-saudara
lainnya. Belum lagi mimpi-mimpinya yang menyebabkan kemarahan
saudara-saudaranya. Ketidaksukaan saudara-saudaranya berbuahkan bahwa Yusuf
dijual sebagai budak dan harus tinggal di negeri asing dan kehilangan segala
kenikmatan sebagai anak emas. Di Mesir Yusuf yang bekerja sebagai budak itu
berhasil meraih kesuksesan sebagai orang kepercayaan Potifar, tuannya. Namun oleh
karena ia tak menuruti keinginan nafsu istri Potifar, Yusuf difitnah dan
dijebloskan dalam penjara (Kej. 39) Di penjara ia berhasil menjadi orang
kepercayaan kepala penjara dan menolong menafsirkan mimpi 2 pembesar kerajaan
(Kej. 40) Walaupun jasa Yusuf awalnya terlupakan oleh pembesar yang ditolong
itu, namun pembesar itu teringat ketika saat yang tepat. Yusuf akhirnya
diangkat menjadi orang kedua di Mesir, oleh karena dapat menafsirkan mimpi
Firaun dan memberikan solusi yang jitu (Kej. 41). Kehidupan Yusuf yang naik,
turun, naik, turun, naik itu merupakan kehidupan dalam kendali Allah yang mempunyai
rencana yang khusus dalam hidupnya. Karya Allah dalam hidup Yusuf bukan
berfokuskan untuk menjadikan dia sebagai pembesar di Mesir, tetapi melalui
kedudukannya itu ia dipakai Allah untuk memelihara rencana Allah. Keluarga
Yakub yang merupakan cikal bakal bangsa pilihan Allah terpelihara dari bahaya
kepunahan oleh karena bencana kelaparan. Walaupun Yusuf berhasil di Mesir,
tetapi ia tahu bahwa Mesir bukanlah tanah perjanjian Allah. Oleh karena itu ia
minta bahwa tulang-tulangnya harus dibawa ke Kanaan, pada saat keturunan Israel
meninggalkan Mesir (Kej. 50:24-25). Yusuf tahu rencana dan karya Allah dalam
hidupnya. Hidup kita diwarnai dengan pelbagai peristiwa dan pengalaman. Kita
harus menyakini bahwa setiap peristiwa atau pengalaman dikendalikan oleh Tuhan.
Tak ada suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan. Baik itu peristiwa dan
pengalaman yang menyenangkan ataupun yang tak kita sukai. Yang penting adalah
kita minta kepekaan dari Tuhan untuk dapat menemukan dan memahami rencana dan
karya Allah dalam hidup kita. Marilah kita menemukan karya Allah dalam hidup
kita supaya kita tak menyesali masa lampau kita dan menyongsong hari depan kita
dengan keyakinan. Tuhan Yesus Memberkati.
By. Susan Latupeirissa
By. Susan Latupeirissa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar