PEMBENTUKAN TUHAN BAGI SESAMA (ROMA 9: 19-29)




PEMBENTUKAN TUHAN BAGI SESAMA
ROMA 9: 19-29
Setelah Rasul Paulus menjelaskan bahwa Allah mempunyai hak mutlak untuk mengasihi orang yang dikehendakiNya dan menegarkan hati hati siapa yang dikehendakiNya (ayat 18). Sekarang kamu berkata kepadaku: “jika demikian apalagi yang masih disalahkanNya?” Paulus mengerti bahwa akan ada pembelaan, karena menurut pikiran mereka walaupun mereka berbuat dosa mereka tidak lagi bertanggungjawab karena itu akibat dari kehendak Allah, seperti di ayat 19. Karena hal inilah maka Paulus dengan tegas membantah mereka di ayat 20a:” Siapakah kamu manusia maka kamu membantah Allah?” Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: “mengapa engkau membentuk aku demikian?” Paulus menjelaskan bahwa mereka tidak punya hak sama sekali. Untuk menjelaskan hal ini Paulus memberikan perumpamaan tukang periuk (ayat21). Dari perumpamaan ini, yang mau dijelaskan adalah kebebasam mutlak pencipta terhadap ciptaannya dalam hal ini kebebasannya menentukan pemanfaatan barang yang telah dibuatnya (ayat 22-23). Demikan pula manusia tidak punya hak menuntut pertanggungjawaban dari penciptaNya. Kebebasan Allah terhadap manusia adalah wewenangNya, bukan kesewenang-wenangan. Tuhan punya rencana bagi masing-masing ciptaanNya.  Rencana itu menentukan keputusanNya mengenai tujuan manusia yang diciptakanNya. Ayat 24-29, Paulus menyanggah anggapan bangsa Israel bahwa merekalah bagian yang paling mulia dari ciptaan Tuhan. Ternyata Tuhan telah menentukan tujuan yang tidak terhormat bagi mereka karena mereka tidak percaya, walaupun dikatakan “namun ada sisa yang diselamatkan” yaitu mereka yang percaya. Justru Allah menyatakan kemuliaan dan belas kasihanNya kepada orang yang dipanggilNya, bukan hanya bangsa Yahudi.
Jadi, dari firman Tuhan kita perlu renungkan: pertama, Tuhan punya kebebasan mutkak bagi setiap kita dan manusia tidak berhak untuk membantahNya. Kedua, bersyukur karena walaupun kita bukan berasal dari Bangsa Iarael yang disebut Umat pilihan, tapi kita dipanggil untuk diselamatkan, percaya dan dijadikan anak-anak Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
Setelah Rasul Paulus menjelaskan bahwa Allah mempunyai hak mutlak untuk mengasihi orang yang dikehendakiNya dan menegarkan hati hati siapa yang dikehendakiNya (ayat 18). Sekarang kamu berkata kepadaku: “jika demikian apalagi yang masih disalahkanNya?” Paulus mengerti bahwa akan ada pembelaan, karena menurut pikiran mereka walaupun mereka berbuat dosa mereka tidak lagi bertanggungjawab karena itu akibat dari kehendak Allah, seperti di ayat 19. Karena hal inilah maka Paulus dengan tegas membantah mereka di ayat 20a:” Siapakah kamu manusia maka kamu membantah Allah?” Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: “mengapa engkau membentuk aku demikian?” Paulus menjelaskan bahwa mereka tidak punya hak sama sekali. Untuk menjelaskan hal ini Paulus memberikan perumpamaan tukang periuk (ayat21). Dari perumpamaan ini, yang mau dijelaskan adalah kebebasam mutlak pencipta terhadap ciptaannya dalam hal ini kebebasannya menentukan pemanfaatan barang yang telah dibuatnya (ayat 22-23). Demikan pula manusia tidak punya hak menuntut pertanggungjawaban dari penciptaNya. Kebebasan Allah terhadap manusia adalah wewenangNya, bukan kesewenang-wenangan. Tuhan punya rencana bagi masing-masing ciptaanNya.  Rencana itu menentukan keputusanNya mengenai tujuan manusia yang diciptakanNya. Ayat 24-29, Paulus menyanggah anggapan bangsa Israel bahwa merekalah bagian yang paling mulia dari ciptaan Tuhan. Ternyata Tuhan telah menentukan tujuan yang tidak terhormat bagi mereka karena mereka tidak percaya, walaupun dikatakan “namun ada sisa yang diselamatkan” yaitu mereka yang percaya. Justru Allah menyatakan kemuliaan dan belas kasihanNya kepada orang yang dipanggilNya, bukan hanya bangsa Yahudi.
Jadi, dari firman Tuhan kita perlu renungkan: pertama, Tuhan punya kebebasan mutkak bagi setiap kita dan manusia tidak berhak untuk membantahNya. Kedua, bersyukur karena walaupun kita bukan berasal dari Bangsa Iarael yang disebut Umat pilihan, tapi kita dipanggil untuk diselamatkan, percaya dan dijadikan anak-anak Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

By. Susan Latupeirissa

1 komentar:

  1. terimakasih atas renungannya. kalau boleh saran sebaiknya background tulisan ini tidak di buat berwarna merah karena sangat kontras ke mata, jadi kurang menarik untuk dilihat. terimaskih

    BalasHapus