CARA HIDUP BARU (MIKHA 6:1-8)



CARA HIDUP BARU
MIKHA 6:1-8
Mikha menggambarkan gunung-gunung Israel, saksi-saksi abadi sejarah penebusan umat Allah, sebagai hakim-hakim yang akan mendengarkan pengaduan Allah melawan Israel. Pertanyaan Allah kepada umat-Nya (ayat 3) dapat diungkapkan ulang sebagai berikut: `apa yang telah Kulakukan kepadamu sehingga membuat engkau lelah dan bosan untuk taat kepada-Ku?' Apakah berhubungan dengan Allah membuahkan beban berat bagi umat-Nya? Bukankah berhubungan dengan Allah akan mengangkat seluruh beban umat-Nya sebab Ia yang membebaskan, membimbing, melindungi, dan mengajar umat-Nya? Itulah yang dilakukan Allah terhadap Israel. Allah telah menebus Israel dari tanah perbudakan. Ia telah memberikan kepada mereka pemimpin besar seperti Musa, Harun, dan Miryam. Ia juga telah melindungi mereka dari serangan musuh-musuhnya dan menuntun mereka melewati padang belantara menuju tanah perjanjian (4-5).
Apa yang Allah tuntut dari umat-Nya? Mikha, berperan sebagai Israel, menggunakan sebuah sindiran untuk menyimpulkan apa yang Israel rela lakukan bagi-Nya yaitu korban bakaran, ribuan domba jantan, bahkan seperti pengikut agama-agama kafir mereka rela mempersembahkan anak-anak sulung mereka (6-7). Allah sudah memberitahukan kepada umat-Nya apa yang baik yang Ia kehendaki, yaitu berlaku adil, mencintai kemurahan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah (8). Tuntutan Allah bagi Kristen masih sama. Dia menginginkan kita meresponi kesetiaan-Nya dengan melakukan tiga hal tersebut. Pertama,  berlaku adil meliputi keadilan dalam berhubungan dengan sesama. Kedua, mencintai kemurahan adalah kebajikan yang memotivasi seseorang untuk memperhatikan kebutuhan orang lain dan menolongnya. Ketiga, kerendahan hati di hadapan-Nya berarti senantiasa responsif terhadap Allah, menyerahkan kehendaknya dengan sukacita di bawah kehendak Allah. Inilah cara hidup yang Tuhan mau kita lakukan sebagai orang percaya, yang sudah hidup baru. Hendaklah kita memohon pertolongan Tuhan untuk bisa terus melakukannya dalam hidup kita tiap-tiap hari. Tuhan Yesus memberkati.

By. Susan Latupeirissa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar